Bismillahirrahmanirrahim, Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

It`s me

Please take a look around maybe u`ll find something usefull in my blog . .or you just call this a trash , scroll up your mouse again and read "just read it or leave it"hehhehe.

Thank`s to my beloved

Maaf jika aku baru melihat Banyaknya luka di otak dan tubuhmu Tersayat oleh segala kekurangan dan ketidakberdayaanku Terhujam dan tertikam oleh tindak tanduk yang tiada berkenan Maaf jika aku tidak memperhatikan Berjuta keluh dan lenguh lelah yang kau teriakkan di kesunyian kala sendiri Sembunyi agar tiada dari anakmu terbangun karenanya di tengah malam Dan kembali ke dunia mimpi dengan ketidakberdayaan jiwa.

Dear my God Allah SWT and Muhammad SAW my idol

Thank`s for everything You give . . and for my best idol, i miss you,

LIFE MUST GO ON

Hidup trus berjalan . .hidup bukan merupakan proses pencarian jati diri atau penemuan, hidup merupakan penciptaan, mau jadi apa diri kita ? kita sendiri yang menentukan, dan segala konsekwensi telah dipersiapkan sedetail mungkin oleh-Nya terhadap setiap langkah yang kita ambil. I have a words from my friend, and now these word meaningfull for me . . "jika tak bisa ku bahagiakan dirimu dengan kata-kataku, akan kubahagiakan engkau dengan tulisanku"

Join The Community

Premium WordPress Themes

Jumat, 20 Mei 2011

GEDHE PANGRANGO . . Double summit

 

MANDALAWANGI-PANGRANGO (Soe Hok Gie)

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku

aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

"hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya "tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
'terimalah dan hadapilah

dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu

aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup







Lembah Mandalawangi (Soe Hok Gie's poem)

Aku tak tahu mengapa aku merasa agak melankoli malam ini
Aku melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas Jakarta dengan warna warna baru
Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan

semuanya terasa mesra, tapi kosong
Seolah-olah aku merasa diriku yang lepas
dan bayang-bayang yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan

Prasaan sayang yang amat kuat menguasaiku
Aku ingin memberikan suatu rasa cinta pada manusia




Akhirnya semuanya akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui


Kabut tipispun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin
Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta

Hari pun menjadi malam
Kulihat semuanya menjadi muram
Wajah wajah yang tak kita kenal berbicara dalam bahasa yang kita tidak mengerti
Seperti kabut pagi itu

---

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza

tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandalawangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra

tapi aku ingin mati disisimu manisku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

Tegaklah ke langit luas, atau awan yang mendung

Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua

Berbahagialah mereka yang mati muda

Makhluk kecil,
Kembalilah dari tiada ke tiada

Berbahagialah dalam ketiadaanmu






UNTUK PARA PENCARI TUHAN . .

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya.
Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan,dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, apa yang terjadi di jalanan itu menunjukkan bahwa Tuhan itu tidak ada?
Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, mengapa ada orang sakit??, mengapa ada anak terlantar?? Jika Tuhan ada, pastiah tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan.

Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar mlungker-mlungker- istilah jawa-nya”, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,” Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”
“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana”,

Si konsumen menambahkan.
“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
” Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.” Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”